Potensi Pasar Properti Di Dekat Bandara Kertajati.
Di zaman yang semakin mengglobal bandara merupakan pusat kegiatan ekonomi yang sangat potensial, dengan arus lalulintas manusia dan barang, bandara menjadi urat nadi perekonomian moderen. Hampir semua wilayah yang dekat dengan bandara menjadi pusat komersial baru dengan kenaikan harga lahan dan properti mengalami kenaikan harga yang cepat dan menguntungkan.
Salah satu area baru yang menarik perhatian para investor properti adalah Bandara internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, yang telah resmi beroperasi pada 24 Juni 2018. Bandara kertajati merupakan bandara kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta. yang telah diprediksi bakal membentuk ceruk pasar baru bagi industri properti di tanah air.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkPorGpnL0266qkhyphenhyphensHH3GWLlUdpKaW-jxSba-3Br1hNTSXqdVkqXJruXwerLNqxJxcNWbqaHRjMBvwTboD8wSUm3v9sSKxUAreC5IwuNAjQltYq5mJDC31hlOQJSWINUy9cCCdy_PxA/s200/IMG_20190423_150800.jpg)
Keberadaan bandara baru tersebut akan mempercepat pengembangan kawasan industri yang berada di sekitarnya seperti Kawarang, Purwakarta, Cirebon, Subang dan Bekasi karena terkoneksi dengan akses jalan tol Cipali. Rencana teranyar adalah pengembangan Kertajati Aerocity seluas 3.400 hektar yang menjadi awal dari akan terjadinya geliat properti di kawasan bandara ini.
Pembangunan infrastruktur lanjutan akan membuat daerah ini semakin menarik bagi pengembangan lainnya. Seperti pergudangan, perumahan dan hotel. Dengan konsep Aero city menjadi kota baru yang akan di bangun memiliki berbagai keistimewaan yang tidak di miliki wilayah lainnya. Infrastruktur yang masih di pelukan adalah akses tol yang masih dalam tahap pengembangan, agar mempermudah lalu lintas manusia dan barang menuju bandara Kertajati.
PT Bandarudara Internasional Jawa Barat bersama Pemprop Jawa barat sebagai pemilik telah membentuk BUMD baru yang mempunyai tugas untuk mengembangkan Aero city di Kertajati. Perkembangan ini membuat hampir lahan di area bandara telah di beli oleh banyak pengembang besar dan lokal untuk dapat menikmati booming properti di masa yang akan datang.
Yang mengawali pengembangan kawasan Aero city adalah dengan adanya kerjasama antara PT PP Properti Tbk sebagai pengembang bekerja sama PT BIJB mengembangkan kawasan hunian dan bisnis di Kertajati. Projek patungan tersebut akan mengembangkan Business Park 1 dengan luas lahan sekitar 300 hektare yang memakai konsep mixed use yang terdiri dari hotel, apartemen, dan perkantoran.
Pengembangan kawasan Aerocity juga bertujuan mengembangkan perekonomian daerah sekitar. Keberadaan kawasan ini akan mengintegrasikan perencanaan kota, baik itu kawasan untuk bisnis, pemukiman, sampai Sistem transportasinya.
Kondisi lalu lintas orang dan barang di bandara baru tersebut memang masih sepi di hari hari biasa, tapi dengan berjalannya waktu dan adanya hari hari keagamaan besar di perkirakan lonjakan penumpang akan terjadi di masa datang. Bandara ini juga mulai akan menjadi tempat Embarkasi bagi jamaah haji Jawa barat.
Dengan kapasitas yang besar mencapai 5,6 juta penumpang, memang sangat ideal menggantikan bandara Husein Sastranegara yang sudah terlalu padat. Bandara Kertajati juga dapat menampung pesawat jet berbadan lebar. Bandara ini di kelola oleh PT Angkasa Pura II dengan masa kelola selama 17 tahun.
No comments:
Post a Comment